Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan pemerintah daerah untuk memprioritaskan perbaikan sekolah dengan memanfaatkan anggaran yang semula dialokasikan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Instruksi ini muncul setelah Presiden Prabowo melakukan kunjungan ke sejumlah sekolah dan menemukan kondisi infrastruktur yang memprihatinkan.

Fokus pada Perbaikan Sekolah

Presiden Prabowo, dalam kunjungannya ke beberapa sekolah, menyaksikan langsung kondisi sekolah yang memerlukan perbaikan. Mulai dari atap bocor, toilet rusak, hingga ruang kelas yang tidak layak, menjadi perhatian utama Presiden. Mendagri Tito menjelaskan bahwa Presiden Prabowo sangat prihatin dengan kondisi tersebut dan menginstruksikan agar anggaran daerah diprioritaskan untuk perbaikan sekolah.

Pengalihan Anggaran MBG

Untuk memenuhi instruksi Presiden, pemerintah daerah diminta untuk mengalihkan sebagian anggaran yang semula dialokasikan untuk program MBG ke perbaikan infrastruktur sekolah. Meskipun MBG merupakan program penting, Presiden Prabowo menilai bahwa perbaikan sarana dan prasarana pendidikan merupakan hal yang lebih mendesak. “Kita dahulukan yang penting, anak-anak harus belajar di tempat yang layak,” ujar Presiden Prabowo seperti dikutip oleh Mendagri Tito.

Koordinasi dengan Pemerintah Daerah

Mendagri Tito telah menginstruksikan kepada seluruh pemerintah daerah untuk segera melakukan inventarisasi dan mendata sekolah-sekolah yang membutuhkan perbaikan. Ia juga meminta agar pemerintah daerah berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk memastikan perbaikan dilakukan sesuai standar yang berlaku. “Kita harus bergerak cepat, jangan sampai anak-anak terganggu proses belajarnya karena kondisi sekolah yang tidak memadai,” tegas Tito.

Reaksi Publik

Kebijakan pengalihan anggaran ini menuai beragam reaksi dari masyarakat. Sebagian masyarakat mendukung langkah Presiden Prabowo, mengingat pentingnya infrastruktur pendidikan yang layak. Namun, ada juga yang menyayangkan pengalihan anggaran MBG, mengingat program tersebut juga berperan penting dalam pemenuhan gizi anak-anak.

Tanggapan Pemerintah

Menanggapi beragam reaksi tersebut, juru bicara kepresidenan menegaskan bahwa pemerintah tetap berkomitmen untuk menjalankan program MBG. Pengalihan anggaran ini bersifat sementara dan hanya difokuskan pada sekolah-sekolah yang kondisinya sangat memprihatinkan. “Pemerintah akan mencari solusi terbaik agar kedua program, baik perbaikan sekolah maupun MBG, dapat berjalan optimal,” jelas juru bicara tersebut.

Instruksi Presiden Prabowo untuk memprioritaskan perbaikan sekolah dengan mengalihkan sebagian anggaran MBG menunjukkan komitmen pemerintah terhadap peningkatan kualitas pendidikan. Meskipun menuai pro dan kontra, kebijakan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan di Indonesia. Koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah sangat diperlukan untuk memastikan pelaksanaan kebijakan ini berjalan efektif dan tepat sasaran. Pemerintah juga perlu melakukan sosialisasi yang intensif kepada masyarakat untuk menghindari kesalahpahaman terkait kebijakan ini.