Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengajak masyarakat untuk menanam cabai di pekarangan rumah sebagai langkah antisipasi terhadap kenaikan harga menjelang bulan Ramadhan. Dalam pernyataannya pada 17 Februari 2025, Tito menekankan pentingnya ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, terutama untuk komoditas yang sering mengalami fluktuasi harga seperti cabai.

Latar Belakang Kenaikan Harga

Kenaikan harga cabai menjadi perhatian serius menjelang Ramadhan, di mana permintaan terhadap bahan pangan ini biasanya meningkat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), harga cabai merah mengalami kenaikan signifikan di 196 kabupaten/kota, sementara harga minyak goreng dan gula pasir juga menunjukkan tren yang sama. Tito menyatakan bahwa ketergantungan masyarakat terhadap pasokan dari daerah lain menjadi salah satu faktor penyebab fluktuasi harga.

“Karena tanaman yang mudah ditanam, seperti cabai, dapat dipanen dengan cepat. Namun, masih banyak daerah yang sangat bergantung pada daerah lain yang surplus hasil panennya,” ungkap Tito dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah.

Ajakan untuk Menanam Cabai

Mendagri mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan mereka dengan menanam cabai. Menurutnya, menanam cabai tidak hanya dapat membantu memenuhi kebutuhan pangan keluarga, tetapi juga dapat mengurangi ketergantungan pada pasar. “Saya mengajak masyarakat untuk menanam cabai di rumah. Dengan menanam sendiri, kita bisa mengontrol kualitas dan harga,” tambahnya.

Tito juga menjelaskan bahwa menanam cabai di pekarangan rumah sangatlah mudah dan tidak memerlukan lahan yang luas. Masyarakat dapat menggunakan pot atau polybag untuk menanam cabai, sehingga dapat dilakukan di area yang terbatas sekalipun.

Dukungan dari Pemerintah Daerah

Mendagri meminta pemerintah daerah untuk mendukung gerakan ini dengan memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat tentang cara menanam cabai yang baik dan benar. “Pemerintah daerah harus aktif dalam memberikan informasi dan bantuan teknis kepada masyarakat agar mereka bisa berhasil dalam menanam cabai,” ujarnya.

Tito berharap, dengan adanya gerakan menanam cabai ini, masyarakat tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan pangan mereka sendiri, tetapi juga dapat berkontribusi dalam stabilisasi harga di pasar. “Jika setiap rumah tangga menanam cabai, kita bisa mengurangi tekanan pada pasar dan menjaga harga tetap stabil,” jelasnya.

Langkah Mendagri untuk mengajak masyarakat menanam cabai di rumah merupakan upaya strategis dalam menghadapi potensi kenaikan harga pangan menjelang Ramadhan. Dengan memanfaatkan lahan pekarangan, masyarakat dapat meningkatkan ketahanan pangan keluarga sekaligus berkontribusi pada stabilitas harga di pasar. Diharapkan, gerakan ini dapat direspons positif oleh masyarakat dan pemerintah daerah, sehingga kebutuhan pangan dapat terpenuhi dengan baik.